Kapolres Ponorogo Larang Mahasiswa Provokatif Tapi Diminta Lebih Kritis

    Kapolres Ponorogo Larang Mahasiswa Provokatif Tapi Diminta Lebih Kritis
    Suasana FGD antara Kapolres Ponorogo dan puluhan perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. (Foto : Istimewa)

    PONOROGO - Puluhan perwakilan mahasiswa Kelas Eksekutif dari berbagai kampus di Kabupaten Ponorogo mengikuti Focus Group Discussion (FGD) di Aula Mapolres Ponorogo, Selasa (21/12/2021). FGD mengambil tema Peran Mahasiswa Dalam Memperkokoh NKRI di Era Masyarakat 5.0.

    Tampak hadir antara lain adalah Kapolres Ponorogo AKBP Catur C. Wibowo, Wakapolres Ponorogo Kompol Meiridiani, PJU Polres Ponorogo, Komisioner KPU Ponorogo M. Anwar Hamidi serta Ketua/Perwakilan BEM Se-Kabupaten Ponorogo, Perwakilan Ormek (PMII, IMM, HMI dan Komunitas Mahasiswa Timur). Sedangkan pematerinya adalah Kapolres Ponorogo AKBP Catur C. Wibowo dan Komisioner KPU Ponorogo M. Anwar Hamidi. 

    AKBP Catur C. Wibowo mengucapan selamat datang kepada peserta Focus Group Discussion meskipun hujan tetapi tetap menyempatkan hadir. "Suatu anugerah yang besar pada kesempatan ini dapat bermanfaat untuk menyambung silaturahmi dengan elemen mahasiswa. Dan Polres Ponorogo berkesempatan untuk silahturahmi dengan mahasiswa di wilayah Ponorogo, sehingga terjalin komunikasi dan kolaborasi seperti instruksi Kapolda Jatim untuk dapat bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Ponorogo, " papar AKBP Catur.

    Selain itu dia juga mengungkapkan bahwa di era masyarakat 5.0, Potensi yang ada pada mahasiswa harus terus di eksplore karena saat ini masih banyak yang menggunakan pola lama sehingga perlu di update/upgrade. "Ini diharapkan rekan-rekan mahasiswa bisa menjadi bibit perubahan di masyarakat untuk kemajuan Kabupaten Ponorogo sehingga Ponorogo lebih berkembang lagi, " tambahnya. 

    Menurutnya, pada era Masyarakat 5.0 Mahasiswa harus lebih kritis dan inovatif serta jangan mudah terprovokasi. Terpisah,   M. Arwan Hamidi menjelaskan saat ini kita mulai memasuki era industri 4.0 yang mana penggunaan internet mengalami peningkatan cukup pesat. "Dalam Menghadapi era 4.0 atau kedepan 5.0 kita harus saling bersinergi sehingga tercapai kesejahetaraan yang merata. Fokus masyarakat 5.0 adalah penguatan masyarakat itu sendiri bukan teknologi, masyarakat 5.0 juga menggabungkan sosial, teknologi dan generasi, " beber Arwan. 

    Sementara itu tantangan NKRI saat ini menurut dia antara lain adalah ketahanan ideologi Pancasila, regulasi, tradisi, pasar global, pendidikan, infrastruktur dan kesenjangan ekonomi. "Serta kesadaran serta pemahaman teknologi informasi, " tandasnya. (Muh Nurcholis)

    MUH NURCHOLIS

    MUH NURCHOLIS

    Artikel Sebelumnya

    Forkopimda Jatim Harap Ekonomi Ngawi Meroket...

    Artikel Berikutnya

    Resmikan JFS,  Wabup Bunda Rita Akui Joresan...

    Berita terkait